Puisi Hikmah - Musafir Islam
Default Width dan Height di Tag Marquee Media Pencerahan Umat Islam

Senin, 15 Mei 2017

Puisi Hikmah

Jikalah derita akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti di jalani dengan sepedih rasa. Sedang ketegaran akan lebih indah dikenang nanti.
Jikalah kesedihan akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa tak di nikmati saja. Sedangkan ratapan tangis tak akan mengubah apa-apa.
Jikalah lupa dan kecewa akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti dibiarkan meracuni jiwa. Sedang ketabahan dan kesabaran lebih utama.
Jikalah kebencian dan kemarahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti diumbar sepuas jiwa. Sedang menahan diri adalah lebih berpahala.
Jikalah kesalahan akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti tenggelam di dalamnya. Sedang taubat itu lebih utama.
Jikalah harta akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti ingin dikukuhi sendiri, Sedang kederwanan justru akan melipat gandakan.
Jikalah kepandaian akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti membusungkan dada dan membuat kerusakan di dunia, Sedang dengannya manusia diminta memimpin dunia agar sejahtera.
Jikalah cinta akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti ingin memiliki  dan selalu bersama. Sedang memberi akan lebih banyak menuai arti.
Jikalah bahagia akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti dirasakan sendiri. Sedang berbagi akan membuatnya bahagia.
Jikalah hidup akan menjadi masa lalu pada akhirnya, Maka mengapa mesti diisi dengan kesia-siaan belaka. Sedang begitu banyak kebaikan bisa diciptakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar