Manusia
dalam kehidupannya seringkali diberengi dengan kewajiban-kewajiban yang dapat
menjadikan dirinya sukses dan berhasil meraih sesuatu yang telah di lakukan
dengan jerih payahnya sendiri. Salah satunya adalah menuntuk ilmu. Menuntut
ilmu juga termasuk salah satu kewajiban yang mana ketika ditinggalkan akan
merugikan dirinya sendiri. Rasullah Saw bersabda, “Tuntutlah ilmu (mulai)
dari buaian hingga ke liang lahat (meninggal)”. Hal ini menunjukkan sebuah
penekanan bagi seluruh umat manusia yang berada di bumi Allah ini. Tidak ada
kesia-siaan bagi orang yang ingin mendalami dan mencari ilmu yang banyak,
karena jika kita sadar bahwa ilmu yang
kita miliki belum sampai pada satu butir atom. Maka dari itu orang yang
menginginkan pengetahuan pada dirinya ia akan mencari dan ini sebagai bukti
bahwa fitrah manusia memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Tidak
banyak dari kita yang bersyukur atas ilmu yang diberikan kepada kita di karenakan
sebagian dari kita masih belum mengetahui hakikat dari ilmu itu sendiri. Allah
Swt berfirman dalam al-Quran, “Allah akan mengangkat (derajat) di antara
kalian yang beriman, dan (derajat-derajat) bagi yang
menuntut ilmu”.
Ayat di atas adalah sebuah
petunjuk bagi kita bahwa ilmu bukanlah sesuatu yang biasa, ia mampu mengangkat
derajat yang tinggi di sisi Allah Swt. Ilmu juga dapat di jadikan bekal bagi
perjalanan kita menuju ke alam berikutnya. Coba kita bayangkan andai kita tidak
di beri pengetahuan oleh Allah Swt, apa yang bisa kita lakukan? Dan kita tidak
akan bisa mengatahui sesuatu yang ada di kehidupan kita. Bahkan kita akan di
bodoh-bodohkan dengan berbagai tipu daya yang dilakukan orang yang berilmu.
Ali bin Abi Thalib as dalam
perkataanya ia menyinggung kemulian dan keistimewaan ilmu, beliau berkata, “Aku
adalah budak bagi orang yang mengajariku satu huruf”. Perkataan beliau
sangat tinggi. Bagaimana seseorang yang mulia dan yang di juluki sebagai
pintunya sebagaimana Rasul bersabda, “Aku adalah kota ilmu dan Ali adalah
pintunya. Barangsiapa yang ingin masuk ke kota tersebut, maka masuklah dari
pintu tersebut. Dengan ini beliau menyatakan bahwa ia adalah seoarang budak
bagi yang mengajarinya satu huruf. Begitu besarnya dan begitu mulianya sebuah
ilmu. Di samping kita mencari ilmu tersebut, kita harus bersyukur dan selalu
meminta untuk diberikan pengetahuan yang lebih banyak lagi. Bagaimana dengan
kita yang masih belum memiliki setetes dari ilmu Rasulullah Saw.? Kita bisa
mendapatkannya dengan berbagai usaha dan dorongan untuk selalu mencarinya
karena ketidaktahuan kita. Kebutuhan kita terhadap ilmu sangatlah besar, maka
dari itu kita harus yakin bahwa dengan ilmulah kita bisa mendapatkan derajat
tinggi di sisi Allah Swt dan berharap untuk kita di kumpulkan bersama
Rasulullah Saw beserta keluarga, Ilahi Amiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar