Sekarang telah terbukti bahwa jiwa manusia bias
terjangkit penyakit yang sangat mematikan. Seringkali manusia tidak menyadari
adanya hal tersebut, sehingga penyakit berbahaya itu menjadi parasit yang susah
dicegah dengan berbagai obat-obatan yang ada.
Dalam ketenangan, seseorang
seringkali menggunakan nafsu amarahnya untuk mencela atau merendakan orang yang
lainnya. Karena keegoisannya, sampai-sampai ia tidak bisa mengontrol dirinya
yang telah di kuasai oleh setan. Manusia memiliki sifat kehewanan yang mana ia
akan keluar apabila pikiran seseorang telah lepas dari jalur kebenaran.
Terkadang juga kita sangat heran
dan terkejut melihat apa yang telah
telah kita lakukan sendiri, bahkan kebanyakan dari kita telah mempercayai bahwa
di dalam diri kita terdapat penyakit-penyakit batin yang baru di ketahui. Mungkin
kita merasa suci suci dari berbagai seperti iri, dengki, hasad, tamak dan lain
sebagainya. Hal seperti ini adalah sebuah pertanyaan besar untuk kita, apakah
kita telah memposisikan diri kita dengan benar atau sifat buruk itu telah
memposisikan kita?
Jika kita lihat pada kehidupan
luar yang mengherankan, banyak sekali di antara mereka yang tanpa kendalinya
mereka berusaha memposisikan dirinya sebagai orang yang paling benar, sehingga
mereka saling menghujat, mencela, dan akhirnya terjadi pertumpahan darah.
Peristiwa seperti ini adalah akibat dari penyakit-penyakit yang ada pada diri
manusia.
Nafs manusia tak ubahnya seekor
ular. Ular ketika musim dingin, ia akan membeku dan tidak bergerak sedikitpun,
bahkan ular tersebut tidak membahayakan anak-anak kecil yang memainkannya.
Namun, apabila matahari telah menghangatkan badannya maka ular tersebut akan
bangkit menjadi hewan yang paling berbahaya dab mematkan. Begitu pula nafs
manusia akan menghancurkan dirinya ketika ia bangkit, bahkan dengan mudah ia
bisa membinasakan orang lain di sekitarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar