Surat Al-Ikhlas Seri 1 - Musafir Islam
Default Width dan Height di Tag Marquee Media Pencerahan Umat Islam

Rabu, 04 September 2019

Surat Al-Ikhlas Seri 1


Surat Al-Ikhlas, atau surat Qul Huwallah, Atau surat Tauhid adalah firman Allah Swt yang tergolong surat Makkiyyah. Surat ini memiliki kekhususan tersendiri dari setiap kata-katanya dan memiliki makna yang sangat besar di bandingkan surat yang lainnya.

Mengapa surat ini di namakan denga Al-Ikhlas?

Karena surat ini hanya membahas tentang ke esaan Tuhan semesta alam.

Di ambil dari kata Akh-la-sha yang berartian murni atau bersih. Maka dari itu sudah menjadi kewajiban dan keharusan sebagai raja, tuhan, atau pemilik alam semesta ini menyandang sifat Suci nan bersih. Bahkan Suci sendiri adalah Dzat Allah Swt yang tidak bisa di miliki atau di samai dengan selain-Nya.

 Sebagian besar dari para Mufassir juga menyebutkan bahwa surat ini menyandang sifat suci Allah Swt sampai 20 lebih sifat. Di antaranya adalah At-tauhid, As-Shamad, Al Baroah, dan lain sebagainya.

Arti dan makna terdalam dari surat ini hanya membahas ke esaan, kemuliaan, keagungan Allah Swt, dan memberitahukan kepada kita bahwa Allah Swt adalah Dzat yang tidak memiliki dan tidak akan pernah menyandang sifat buruk. Sangatlah tidak masuk akal dan sangat tercela sekali apabila Tuhan alam semesta yang dikatakan sebagai Pencipta sesuatu yang mulanya tidak ada menjadi ada, terdapat sifat buruk walaupun itu sangat kecil.

Tuhan atau raja alam haruslah bersih dari sifat-sifat tercela tersebut. Dialah Tuhan yang tidak pernah memiliki sekutu atau sesuatu yang bisa menyerupai sifat atau Dzat yang di sandang-Nya.

Banyak hadis Rasulullah Saw yang menyebutkan keistimewaan dari faidah surat ini. Salah satunya adalah “Barangsiapa yang membaca surat Al-Ikhlas sama dengan ia membaca sepertiga dari surat Al Quran”.

Dan masih banyak lagi hadis yang sangat menekankan kepada kita agar selalu membaca surat ini dalam keadan apapun, sepert ;

Di riwayatkan dari Imam Ash Shadiq as, “Barangsiapa yang melewati satu hari dan dalam sholat lima waktunya tidak membaca surat Qul Huwallahu Ahad, maka Allah Berkata. Wahai hambaku, engkau bukanlah orang yang sholat.”

Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah Swt dan hari akhir, maka tidaklah ia meninggalkan bacaan Qul Huwallahu Ahad. Karena barangsiapa yang membaca surat tersebut akan mendapatkan seluruh kebaikan dunia dan akhirat, dan Allah mengampuni dosa-dosany serta dosa kedua orang tuanya.”

 Bagaimana surat Qul Huwallahu Ahad di sejajarkan dengan sepertiga dari Al Quran?

Dikatakan, “Bahwa Al Quran adalah kita yang mencakup tiga persoalan, yaitu Hukum-hukum, Aqidah, dan Sejarah. Dan surat ini menjelaskan tentang Aqidah secara gamblang.”

Di riwayatkan dari Imam Ja’far Ash-Shadiq as, “Sesungguhnya orang-orang yahudi bertanya kepada Rasulullah Saw, ‘Sebutkan kepada kami  (sifat baik) Tuhanmu dan Sebutkan sifat yang tidak boleh disandang-Nya’. Kemudian turunlah surat Al-Ikhlas yang berbunyi,

(قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ* اللَّهُ الصَّمَدُ * لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ * وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ)

1.  Katakanlah: “Dialah Allah, Yang Maha Esa.
2.  Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
3.  Dia tidak punya anak,tidak juga bapak,dan tidak juga istri.
4.  Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia”.



Tafsir

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ

Dhomir atau kata ganti هو adalah kata ganti hanya untuk satu jenis saja dan ghaib. Pada kenyataannya hal ini hanya berpusat pada Dzat yang Maha Suci saja, dan pemikiran manusia yang terbatas selalu mencari dan memahami makna terdalam dari dhomir di atas. Allah Swt akan memberikan penjelasan kepada setiap individu dari kita dan akan memberikan suatu penjelasan yang lebih detail asal kita mau untuk berusaha mencarinya. Sebagaiman firman Allah Swt,

سَنُرِيهِمْ آيَاتِنَا فِي الْآفَاقِ وَفِي أَنْفُسِهِمْ حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُ الْحَقُّ ۗ أَوَلَمْ يَكْفِ بِرَبِّكَ أَنَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ

”Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?

Bersambung.........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar