Hingga Hari Kiamat Manusia Menyaksikan Mukjizat - Musafir Islam
Default Width dan Height di Tag Marquee Media Pencerahan Umat Islam

Selasa, 14 November 2017

Hingga Hari Kiamat Manusia Menyaksikan Mukjizat

  Allah Swt membekali para Nabi as dengan mukjizat agar tidak ada lagi yang meragukan kenabian mereka. Mukjizat adalah suatu keistimewaan yang keluar dari kebiasaan, dan tidak ada satupun yang mampu untuk menandinginya.

  Mukjizat beda dengan sihir. Mukjizat adalah sesuatu yang tidak di bisa dipelajari dan hanya seorang Nabi yang bisa mendapatkan hal tersebut. Adapun sihir hanyalah sebuah tipuan mata untuk mengelabuhi pandangan orang yang melihatnya. Dan sihir termasuk ilmu yang bisa di pelajari oleh siapapun.

  Islam adalah agama terakhir, dan dibawa oleh Nabi terakhir yaitu Muhammad Saw. Beliau adalah penutup bagi seluruh Anbiya Allah Swt dan beliau adalah Nabi yang paling mulia di antara Nabi-nabi yang lain. Tidak hanya itu, beliau adalah penyempurna risalah-risalah Allah yang dibawa oleh Nabi-nabi sebelumnya.

 Rasulullah Saw membawa agama Allah yang paling mulia dimuka bumi ini. Dalam menyampaikan seluruh dakwahnya, banyak diantara orang-orang jahiliah yang membangkang dan mengingkarinya. Bahkan mereka yang tidak menerima dakwah Rasul, mereka menyerang, mencaci, menghina, serta menyakitinya. Akan tetapi Rasul Saw adalah manusia mulia yang di utus Allah Swt selalu bersabar dalam menjalankan syariat dan menyampaikan risalah-risalah Ilahiah.

  Rasulullah Saw dibekali oleh Allah Swt dengan mukjizat yang paling besar yaitu Al-Quran. Al-Quran disebut dengan mukjizat terbesar karena al-Quran tetap dan kekal hingga hari kiamat kelak. Dia tidak berkurang atau bertambah satu huruf pun. Semua yang ada di dunia ini ada di dalam kitab suci Al-Quran. Banyak diantara penemuan-penemuan besar yang ternyata penelitiannya itu sudah dijelaskan di dalam al-Quran, dan akhirnya mereka memeluk agama Islam. Dalam segi kefasihan, tidak ada yang bisa menandingi kefasihannya. Bahkan penyair-penyair dunia yang terkenal pun mengakui bahwa kefasihan al-Quran tidak sebanding dengan syair-syair yang telah dibuatnya dan sebuah kemustahilan bagi seseorang yang ingin menandinginya.

  Allah Swt berfirman, “Dan jika kamu meragukan (al-Quran) yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad), maka buatlah satu surah semisal dengannya dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar.”  (QS. Al-Baqarah: 23).


Ayat di atas adalah bukti bahwa tidak ada satu pun yang mampu menandingi al-Quran.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar