إِذَا السَّمَاء انفَطَرَتْ
وَإِذَا الْكَوَاكِبُ انتَثَرَتْ
1.
Apabila langit terbelah
2.
Dan patuh kepada Tuhannya; dan memang sudah semestinya ia patuh
Ayat di atas adalah ayat al-Quran yang memperingatkan kepada manusia
tentang hari kiamat. Karena sesungguhnya kiamat itu akan terjadi dan tidak ada
dari kaum muslimin yang mengingkari adanya hari akhir tersebut. Ketika Allah
menghendaki tatanan langit tersebut hancur, maka tidak ada yang bisa merubah
atau mencegah kejadian yang sangat luar biasa itu. Kehancuran tersebut dapat
terjadi dengan salah satu kejadian yang membuat perjalanan alam ikut tertarik
kepadanya. Misalnya, apabila sebuah bintang lewat di dekat bintang lainnya,
lalu kedua-duanya saling menarik sehingga bertabrakan, dan menggoyahkan sistem
tata surya secara kesluruhan. Awan atau kabut tebal akan memenuhi bagian
terbesar ruang angkasa yang sangat luas ini, sehingga langit terbelah dan
mengelurkan kabut, serta tatanan alam pun ikut rusak bersamaan dengan hal
tersebut.
Ayat
berikutnya langit mendengarkan dengan patuh kepada perintah Tuhannya. Yakni,
ketika Allah Swt menghendaki kehancurannya, langitpun bertindak tanpa adanya
pengurangan atau penambahan waktu sedikit pun dan iaakan segera melakukan apa
yang telah diperintahkan Tuhannya.
Kata yang artinya sudah selayaknya,
bahkan seharusnya pun ia patuh. Dan disinilah yang haru diperhatikan oleh
manusia, tidak ada alasan lagi bagi manusia untuk membangkang segala
perintah-Nya. Karena semua ini ada pada genggaman dan kekusaannya. Sekali Ia
menghedaki, maka terjadilah apa yang tidak dapat dikira-kira oleh siapapun
kecuali Dia Dzat yang Maha Segalanya.Tujuan
manusia hanyalah satu, yaitu Tuhan. Dan fitrah yang pada diri manusia sejak
lahir adalah mencari tahu siapa yang menjadikan semuanya ini demikian dan lain
sebagainya. Maka jika manusia faham atas nikmat-nikmat yang telah dilimpahkan
kepadanya, baginya keselamatan dunia maupun akhiratnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar