Kehidupan manusia ini membutuh sumber makanan, yang mana
sumber makanan tersebut dapat menjadi kekuatan manusia untuk melakukan
aktifitas-aktifitasnya. Tanpa adanya sumber makanan ini seseorang tidak akan
mampu untuk melakukan sebuah gerakan dan ia akan selalu terasa lemah dan capek.
Allah Swt telah mengetahui segala
permasalah dan keinginan hamba-hamba Nya. Tidak mungkin Allah menciptakan
sesuatu kemudian ditinggal dengan sia-sia. Di sinilah ketika manusia
membutuhkan sumber energi bagi kehidupannya, Allah Swt menjadikan bumi
terhampar dengan padang rumput yang hijau, sungai-sungai yang mengalir, dan
pepohonan yang rindang sebagai tanda bukti kebesaran dan keagungan-Nya. Tidak
hanya itu saja, Allah Swt juga mengutus hamba-Nya untuk memberikan
sebuah kehidupan kepada yang lainnya. Orang tersebut tidak lain adalah
“Petani”. Banyak orang yang berfikiran bahwa pekerjaan seorang petani adalah
pekerjaan yang sepele, karenanya kehidupan petani itu sederhana.
Perlu kita
ketahui, seorang petani adalah salah satu hamba Allah yang diutus untuk
melayani dan memberikan sebuah energi untuk masyarakatnya. Jangan kira jasa
seoarang petani hanya sebatas penanam tumbuhan yang kemudian dijadikan sebagai
sumber makanan saja. Akan tatapi jerih payah seoarang petani sangatlah mulia
dimata Allah swt. Oleh karena itu, ketika seorang petani melakukan
pekerjaannya, ia tidak kenal hujan, panas, dingin, badai dan lain sebagainya.
Memang jika kita lihat kehidupan seorang petani sangatlah sederhana, akan
tetapi salah satu kebesaran dan keagungan Allah Swt ditunjukkan kepada manusia
lainnya dari jasa seoarang petani.
Dengan
pertanian, masyarakat dapat melanjutkan kehidupannya melalui makanan-makanan
yang dihasilkan dari jerih paya para petani dan diambil dari tumbuhan-tumbuhan
yang Allah sediakan untuk makhluk-Nya. Islam sangatlah mendorong seseoarang
dalam melakukan pertanian.(Imam ja’far) Rasulullah Saw bersabda, “Tak ada
pekerjaan yang lebih baik atau bermanfaat secara umum daripada bertani sebab
orang-orang baik dan orang-orang jahat, binatang-binatang ternak serta
burung-burung, semuanya memperoleh manfaat darinya. Karenanya, tanpa kata-kata
mereka mengucapkan doa kepada si petani.”
Rasulullah saw
juga bekata,
“Seorang
muslim yang menanam sebatang pohon atau gandum yang darinya manusia, burung,
dan binatang ternak makan, memperoleh ganjarang yang sama dengan bersedekah.”
Kaum muslimin
diwajibkan mengarahkan kemampuan alaimiah mereka semaksimal mungkin, sedemikan
rupa sehingga tak heran jika Imam-imam suci berkata,
“Jika telah
tiba masanya bagi dunia ini untuk musnah, dan matahari untuk tergelincir kepada kekacauan, sementara salah seorang di
antaramu sedang memegang sebuah bibit tanaman, maka jika kamu masih sempat
menanamkannya, hendaklah ia tanamkan.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar