Dalam konsep
penciptaan, Allah Swt menciptakan seluruh manusia sesuai dengan fitrah yang
telah di tentukan. Dalam hal ini manusia selalu condong pada fitrah
masing-masing yang dimilikinya.
Termasuk fitrah
yang diberikan kepada manusia adalah “Ma’rifat Hudhuri”. Ma’rifat
hudhuri adalah pengetahuan yang didapatkan tanpa perantara gambaran realita atau konsep darinya seperti,
pengenalan manusia pada dirinya, kekuatan, perbuatan dan kondisi dirinya. Dalam
mengetahui kekuatan, manusia tidak perlu terhadap pembelajaran khusus yang
membahas tentang hal tersebut, melainkan manusia mengetahuinya tanpa adanya
sebuah gambaran yang diberikan agar manusia memahaminya.
Setiap manusia
pasti memiliki fitrah ini dan Ma’rifat hudhuri ini tidak terbatas pada hal-hal
yang telah disebutkan diatas saja, akan tetapi banyak Ma’rifat hudhuri lainnya
yang bisa dicapai oleh manusia. Jalan untuk menuju ma’rifat hudhuri disebut
dengan “sayr wa suluk”. Segala perbuatan yang menggambarkan sebuah
konsep keagungan merupakan jalan yang harus dilalui oleh manusia untuk
mendapatkan ma’rifa yang lebih tinggi. Ketika manusia mampu untuk sampai pada
hal tersebut, maka manusia akan mendapatkan sebuah kesempurnaan dan kemenangan
yang tinggi di sisi Allah Swt. Karenanya, dalam menempuh jalan ma’rifat ini
dibutuhkan sebuah amalan-amalan dan seluruh perbuatan baik yang dapat
mengantarkan manusia sampai pada tingkatan ma’rifat yang lebih tinggi lagi.
Untuk manusia
sampai pada tujuan-tujuan diatas, diperlukan yang namanya jihad dan penyucian
jiwa-jiwa yang kotor. Karena air yang ada di dalam gelas kotor tidak akan
diminum oleh seseorang kecuali dibersihkan terlebih dahulu. Sama halnya dengan
hati atau jiwa yang kotor tidak akan bisa diberikan sebuah ma’rifat yang tinggi
kecuali dengan penyucian diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar