Kunci Hidup Supaya Tidak Merasa Terbebani Oleh Dunia dan Menjadi Orang Mukhlis - Musafir Islam
Default Width dan Height di Tag Marquee Media Pencerahan Umat Islam

Kamis, 23 Desember 2021

Kunci Hidup Supaya Tidak Merasa Terbebani Oleh Dunia dan Menjadi Orang Mukhlis


Ada segelintir orang yang sering bertanya tentang, “Bagaimana supaya hidup kita tentram tanpa ada beban?” 

      Pertanyaan semacam ini sering dilontarkan ketika orang tersebut merasakan kegelisahan. Ntah karena sebuah masalah pada kejiwaannya ataupun karena semasa hidupnya dia seringkali mengganggu ketenangan hidup orang lain sehingga ada efek berbalik yang membuat dirinya sendiri menjadi kacau.

Nah efek-efek dari perbuatan inilah yang jarang sekali dirasakan dan disadari oleh banyak orang. Yaa memang beginilah kehidupan, manusia ingin sesuatu yang instan tanpa adanya usaha namun hasil dan harapannya terhadap dunia begitu besar.

Kita akan memberikan solusi dan tips yang insya Allah membantu mengubah pola pikir dalam kehidupan sehari-hari.

Kunci dari itu semua adalah “JANGAN MENGHARAP SUATU IMBALAN PADA SIAPAPUN”.

  Heran kan?? Bahkan pikiran kita akan menolak hal ini karena pastinya akan muncul pertanyaan; “Bagaimana dengan kita yang sudah usaha keras tapi tidak ada upah, bagaimana dengan usaha saya banting tulang tak kenal lelah namun saya tidak digaji??.....

  Kalau kita yakin atas kekuasaan Tuhan dan Rahmat-Nya maka tidak akan muncul pertanyaan-pertanyaan diatas.

  Suatu hari cucu Rasul tercinta Sayyidina Hasan dan Husain sedang sakit. Maka disitu Sayyidah Fatimah dan suaminya Sayyidina Ali KM bernadzar dengan harapan putra-putra beliau sembuh dari sakitnya. Kedua insan mulia ini melaksanakan nadzar tersebut demi kesembuhan kedua anaknya.

  Pada hari pertama Sayyidah Fatimah sudah menyiapkan menu untuk berbuka dan tak lain adalah hanya beberapa butir kurma dan air putih saja. Tak selang lama ketika hendak berbuka ada suara ketukan dibalik pintu rumah putri Rasul tersebut, dan ketika dibuka pintu itu ada seseorang yang pakainya lusuh dan kusam sedang merasakan kelaparan. Orang tersebut meminta makanan untuk mengisi perutnya yang kosong. Tak pikir panjang Sayyidah Fatimah langsung mengambil menu untuk berbuka tadi dan memberikannya kepada orang tersebut, dan ini ternyata adalah orang miskin yang tak memiliki sesuatu untuk bisa dimakan.

  Lanjut hari kedua berpuasa nadzar dan ketika hendak berbuka puasa datanglah orang yang pakaiannya compang-camping, kusut, wajah penuh debu untuk meminta makanan pada keluarga Fatimah. Tak piker panjang Sayyidah Fatimah pun memberikan makanan yang akan disantap untuk berbuka puasa yaitu kurma dan segelas air putih, dan ternyata yang datang adalah anak yatim.

  Kejadian ini sampai pada hari ketiga dengan kasus yang sama ada seorang tawanan yang mengetuk pintu rumah insan suci tersebut dan meminta makanan dan manusia berjiwa malaikat itupun tetap memberikan makanan tersebut walaupun sebenarnya ia lebih membutuhkan sampai-sampai Allah merekam kejadian ini di dalam Al Quran surat Al Insan ayat 8 yang berbunyi,

وَيُطْعِمُوْنَ الطَّعَامَ عَلٰى حُبِّهٖ مِسْكِيْنًا وَّيَتِيْمًا وَّاَسِيْرًا

"Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan,

اِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللّٰهِ لَا نُرِيْدُ مِنْكُمْ جَزَاۤءً وَّلَا شُكُوْرًا

 “Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah karena mengharapkan keridaan Allah, kami tidak mengharap balasan dan terima kasih dari kamu.

  Dari sini kita bias ambil pelajaran bahwa sesuatu yang semata-mata karena Allah akan menjadi indah, tidak merasa sedih ketika kehilangan dan tak akan pernah gelisah ketika itu tak terjadi pada dirinya.

   Intinya adalah setiap apapun yang kita lakukan coba kita usahakan tidak meminta imbalan apapun karena ketika kita benar-benar tulus maka Allah tidak akan diam begitu saja, pastinya Dia-lah yang layak membalas semua perbuatan kita dan ini bukan sesuatu yang tak bernilai namun sangat-sangat tinggi nilainya disisi Allah Swt.

  Ini adalah kunci hidup supaya kita tidak tertipu oleh rayuan-rayuan dunia sehingga ketika kita mampu melewati hal semacam ini kita akan menjadi orang yang Mukhlis dan tidak mengharapkan segala sesuatu kecuali ridha Allah Swt.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar