Usaha tidak Menghianati Hasil - Musafir Islam
Default Width dan Height di Tag Marquee Media Pencerahan Umat Islam

Selasa, 07 November 2017

Usaha tidak Menghianati Hasil

  Untuk bisa mempertahankan hidup, seseorang harus merasakan yang namnya kesulitan. Karenanya, ketika seseorang mau untuk berusaha keras, ia akan mendapatkan apa yang di inginkannya. Di dunia ini tidak ada yang serba jadi, semua membutuhkan proses yang memiliki tahapan-tahapan tertentu seperti orang yang ingin mengenyangkan perutnya dengan makan. Ia terlebih dahalu harus bekerja, berusaha untuk mendapatkan penghasilan berupa uang atau jasa yang lainnya, kemudian dengan hasil tersebut ia harus membelikan bahan-bahan makanan yang di butuhkan. Setelah bahan-bahan tersebut terealisasikan, ia harus memasak bahanya agar menjadi makanan yang sehat dan bersih dari bakteri-bakteri yang dapat membahayakan kesehatan tubuhnya. Barulah, setelah semuanya di masak, ia bisa menyantapa makanan tersebut dengan nikmat. Hal ini semuanya membutuhkan proses, maka dari itu Allah Swt memberikan nikmat kepada hamba-Nya ketika ia mau meminta dan di barengi dengan usaha.

  Di dunia ini banyak sekali orang yang merasa kurang dan akhirnya ia mengeluh. Bahkan sebab kekurangannya itu mereka berani untuk mengatakan hal-hal yang tidak layak di ucapkan seperti, “Saya telah usaha dan bekerja, namun saya belum mendapatkan gaji atau upah sesuai pekerjaan saya.”

  Inilah kehidupan manusia yang serba kurang. Karena mereka tidak menjadikan al-Quran sebagai hidayah bagi diri mereka itu. Allah Swt berfirman, “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”


  Di dalam kesulitan selalu di barengi dengan kenudahan. Ujung dari kegelapan malam adalah pagi nan cerah. Akan tetapi, apa maksud ungkapan ayat al-Quran mengenai itu dengan kata-kata bahwa ­sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan? Maksudnya adalah sebuah ungkapan bahwa di situ tidak terdapat pergantian. Dengan kata lain, di situ tidak terdapat perkara sulit yang kemudian akan di gantikan dengan perkara yang mudah. Akan tetapi kemudahan akan lahir dari kesulitan dan kesulitan adalah induk dari kemudahan. Maka dari itu, seseorang yang ingin mendapatkan kebahagiaan, kesenangan, ataupun kemudahan, mencapainya harus dengan sebuah usaha dan ia harus melewati berbagai kesulitan yang ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar