Empat Unsur Penciptaan Manusia - Musafir Islam
Default Width dan Height di Tag Marquee Media Pencerahan Umat Islam

Selasa, 16 Mei 2017

Empat Unsur Penciptaan Manusia

Manusia diciptakan dalam empat unsur yaitu; Ke-binatang-an, Ke-buas-an, Ke-setan-an, dan Ke-Tuhan-an. Empat unsur ini terdapat di dalam diri setiap manusia.
Sifat-sifat diatas yang dapat dikuasai penuh oleh syahwat, tak ubahnya binatang yang rakus. Amarah yang menguasai diri manusia akan bertindak layaknya binatang buas yang menerkam setiap mangsanya, karena manusia yang seperti ini akan mudah untuk memusuhi, membenci, dan menyerang yang lainnya dengan pukulan serta caciamakian. Jika di dalam manusia terdapat sentuhan Tuhan, niscaya ia akan mengklaim dirinya telah ada sentuhan rohani, ia akan menyukai kebaikan, kekuasaan Allah atas alam yang megah ini dan ia pun akan terikat dengan kecintaan terhadap Allah Swt dan makhluk-Nya.
Selagi pikiran dan pekerjaan manusia yang tidak terlalu berat, ia akan dapat merasakan kehadiran dan sentuhan Tuhan di dalam dirinya dan ia akan ikut tenggelam dalam lauatan penghambaan, Mengapa demikian? Karena seseorang yang biasa dengan hal-hal yang berbau spritual, maka syahwat dan setan tidak akan mudah untuk merayu dan menggoda manusia spiritual itu. Akan tetapi mereka tidak akan sampai pada batasan itu saja, mereka akan tetap berusaha menjauhkan manusia dari puncak kespritualnya.
Dari tiga unsur di atas dapat dikalahkan dengan satu unsur yaitu, unsur Ke-Tuhan-an. Kehadiran Tuhan di dalam diri seseorang tidak akan bisa dikalahkan dengan tiga unsur tersebut. Banyak orang yang melakukan kebaikan, beribadah dan selalu taat kepada Allah, akan tetapi ia bisa kembali keluar dari jalan Allah dan ia dengan mudah bermaksiat kepada-Nya. Apa sebab dari itu semua?
1.      Setiap manusia memiliki Ihtiyar (pilihan), ia dapat mengikuti ikhtiyarnya sendiri.
2.      Maksiat terjadi karena ia tersentuh dengan nafsu hewanianya.
3.     Meraih kegembiraan ketika mengingat sebuah kemaksiatan, sehingga ia mudah terjun ke jurang maksiat tersebut.
4.      Ia merasa di kucilkan oleh Tuhannya, sehingga ia berlepas diri dari ketentuan-Nya.
5.     Jauh dari perenungan atas segala dosa-dosa yang telah di lakukan.

Sebab-sebab diataslah yang memudahkan seseorang tenggelam dalam perbuatan dosa dan maksiat. Bisa jadi sebab-sebab tersebut menjadi kebiasaan dalam kehidupan apabila ia tidak bisa menjaganya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar