þ Pada suatu saat,
Malik bin Dinar pergi berhaji ke Mekkah. Di dalam perjalanan, ia melewati
padang ilalang dan hutan belantara. Pada satu tempat, ia tertegun melihat
seekor gagak yang terbang membewa sebongkah roti di paruhnya. Malik menyaksikan
burung gagak itu dengan rasa curiga. Ia merasa bahwa ada sesuatu di balik
terbangnya burung gagak dengan sepotong roti. Karena itu, Malik mengikuti jejak
burung itu. Sampailah ia di sebuah gua. Ia mendekat dan masuk ke mulut gua. Ia
memandang sekilas isi gua itu. Ia terkejut, ternyata di dalam gua itu terdapat
sesosok tubuh dengan tangan terikat. Si gagak yang ia ikuti tengah memasukkan
roti tersebut ke dalam mulut orang yang terikat, sedikit demi sedikit. Setelah
roti itu habis, gagak terbang kembali ke angkasa.
Malik tertegun melihat semua
ini dan bertanya kepada laki-laki yang terikat itu, Hai siapakah engkau? Orang
itu menjawab, Semula aku akan pergi haji. Di tengah perjalanan, hartaku
dirampas para penyamun (perampok). Mereka mengikatku dan melemparkanku ke
tempat ini. Sudah lima hari aku tidak menemukan makanan, tetapi aku masih
bersabar dan berdoa. Aku yakin bahwa Dia (Allah) akan mengabulkan doa hamba-Nya
yang di timpa kemalangan. Setelah itu, datang seekor gagak di utus Tuhan.
Setiap hari burung itu memberikan makanan dan minuman untukku. Setelah
mendengar cerita itu, Malik bin Dinar melepaskan ikatannya. Orang itu segera
bersujud mensyukuri perlindungan dan penjagaan Tuhan yang tak terputus
untuknya. Mereka berdua pun melanjutkan perjalanan menuju Baitullah.
Ø Allah tidak akan
lalai terhadap semua hamba-Nya, dan Ia akan selalu mengawasi setiap pekerjaan
yang di lakukan seorang hamba dan menjawab setiap permintaan maupun kebutuhan
hamba-Nya serta membalas dari sisi-sisi yang tidak di ketahui oleh selain-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar